Siapa yang asing dengan doa ini? kayaknya sih gak ada yaa .. secara, doa ini sudah pasti diajarkan oleh ortu kita sejak kecil dulu, dan kebetulan … setau saya, kalo dengerin seorang imam berdo’a dan udah sampai di doa ini, itu pertanda… do’anya sebentar lagi selesai ..
artinya juga simple, sesimple untaiannya. Tapi sebenernya… maknanya itu luasssss banget! Kita memohon kebahagiaan di dunia, juga kebahagiaan di akhirat ..
Paling nggak, kalo kita belum diberikan kesempatan berbahagia di Dunia, jangan sampai di Akhirat juga kita merugi, Na’udzubillahi min dzaalik .. Sudah miskin dunia, apes pula di akhirat. huhuhu .. YahfazhukunnAllah .. amiinn
Tapi ngobrol-ngobrol soal kebahagiaan dunia, memangnya apa aja sih yang bisa dikategorikan kebahagiaan dunia? .. kayaknya kalo nanya sama 10 responden, kita bakal dapat jawaban yang beda-beda .. karena masing-masing kita tentunya beda arti kebahagiaan dunia itu ..
Misal, buat yang cita-cita selebritis, pastinya kebahagiaan dunia dia adalah, dikerubutin pers, disanjung fans, .. dan dilupakan segala aibnya! owh .. yang terakhir mah seleb keblinger! ..
Buat pelajar .. kebahagiaan dia saat ini adalah, lulus dengan nilai baik, dan keterima di sekolah yang bagus, … iya kan?
Buat emak-emak rumahan .. suami sayang, anak-anak nurut, urusan rumah tangga ada asisten yang setiap saat siap membantu … ^ ^
Buat yang lain? .. pasti masih beragam lagi … tapi marilah kita simak sedikit, tafsir tematik dari Do’a diatas ini. yuk marrii ..
Kalo menurut hadits Bukhori Muslim, dari Tafsir Robbanaa atinaa, Yaitu tafsir Ibnu Katsir jilid 1. Kebahagiaan Dunia itu ada 8 dan Kebahagiaan Akhirat itu ada 3.
Apa aja? …
1. Kesehatan : Buat apa kaya, cantik, duit banyak … tapi penyakitan? setiap seminggu sekali wajib kemo, atau harus cuci darah .. atau apalah yang bikin kita jadi banyak waktu di RS .. Gak enak kan? .. so, Alhamdulillah, syukur pada Allah atas Nikmat Sehat .. ^ ^
Untuk point pertama ini, maka dianjurkan untuk sering2 berdo’a seperti ini :
“Allahumma ‘Aafinii fii badanii, Allahumma ‘aafinii fii sam’ii .. Allahumma ‘aafinii fii bashorii .. Laa ilaaha Illa Anta .. “
Ya Allah, berilah kesehatan pada badanku, berilah kesehatan pada pendengaranku, berilah kesehatan pada penglihatanku, Tiada Tuhan selain Engkau .. amiinn
2. Ilmu Yang Bermanfaat : Sudah sehat, sudah kaya, .. tapi bego? .. hehehe .. kayaknya nggak banget deh!
Allah menegaskan dalam Qur’an, bahwa Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang Beriman dan Berilmu pengetahuan .. [Al-Mujadalah:11]
Tuh kan? .. berilmu dan beriman .. subhaanAllah kan? karena beriman tanpa ilmu, dikuatirkan malah akan merusak sunnah, .. yang gak boleh dibilang boleh .. yang halal divonis haram, yang jelas-jelas haram diperbolehkan …. Astaghfirulloohal ‘azhiim ..
Rasululah Salallahu Allaihi Wasallam mendoakan orang-orang yang mendengarkan sabda beliau dan memahaminya dengan keindahan dan berserinya wajah.
Beliau bersabda :
”Semoga Allah memberikan cahaya pada wajah orang yang mendengarkan sebuah hadist dari kami, lalu menghafalkannya dan menyampaikannya kepada orang lain. Banyak orang yang membawa fiqih namun dia tidak memahami. Dan banyak orang yang menerangkan fiqih pada orang yang lebih faham darinya. Ada tiga hal yang tidak dapat dpungkiri hati seorang muslim selama-lamanya: melakukan sesuatu dengan ikhlas karena Allah, menasehati ulul amri (penguasa) dan berpegang teguh pada jama’ah kaum muslimin,karena do’a mereka meliputi orang-orang yang berada dibelakang mereka.”
” Allahumma dzidnii ‘ilman naafi’an, wa rizqon halaalan, wa ‘amalan mutaqobbala”
Ya Allah .. tambahkan untukku ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, dan amal yang diterima”
ke3. Amal sholeh : Sehat dan Pintar, tapi gak pernah beramal sholeh? itu seumpama pohon yang tidak berbuah. Gak bisa memberikan manfaat untuk sekelilingnya. Al’Ilmu Bilaa ‘Amalin, Kasysyajari bilaa Tsamarin Ilmu yang tidak diamalkan, bagaikan pohon yang tidak berbuah [balaghoh]
Dengan kesehatan dan ilmu, kita melakukan amal sholeh, maka alangkah berbahagianya kita maupun orang disekeliling kita. Hingga akhirnya, ketika kita tiada, akan ada 3 amalan sholeh yang ganjarannya tak akan terputus meski kita sudah gak ada. Yaitu :
1.Ilmu yang bermanfaat (yang diamalkan)
2.Sedekah Jariyah, dan
3.Anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya.
4. Rumah yang luas.
Ooh .. memiliki rumah yang luas itu termasuk kebahagiaan dunia? ya iya dong … dengan rumah yang luas, maka anggota keluarga masing-masing memiliki tempat untuk melakukan aktivitasnya setiap saat. Bayangkan kalo rumah kecil, sempit? RSSSSSS alias RumahSangatSederhanaSehinggaSelonjorSajaSusah …. Sudah anak banyak, ortu komplit, belum lagi ada sodara yang numpang, … sedangkan kamar cuma 1, dapur kecil dempet sama kamar mandi yang seadanya .. Maaf, ane sendiri tak sanggup membayangkannya!
Maka, memohon kebahagiaan dunia itu, dapat kita rinci dengan spesifik. Allah sangat suka dimintai .. Kalo manusia banyak diminta malah jadi bosan, ujung2nya jadi nggrundel .. laiin dengan Allah swt. Sifat Mukhollafatu lil hawaaditsnya memang jelas membedakan DIA dengan makhluk.
Kita mendekat selangkah, DIA mendekat sehasta .. kita mendekat dengan berjalan, DIA akan menghampiri kita dengan BERLARI .. SubhaanAllah ..
5. Rezeki yang banyak : Nah, soal rezeki lagi. Rumah luas, sehat, berilmu, dan merasa sudah banyak beramal .. tapi kok yaaa rezekinya gak dateng2 juga ya? susaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah banget! Nyesek gak? mangkel gak? jelas dong ya .. Maka jangan lupa untuk memohon kelapangan rezeki ..
Bahkan didalam duduk antara 2 sujud juga selalu kita lantunkan, .. Robbighfirlii (Ya Allah ampuni aku), Warhamnii (sayangi aku), wajburnii(cukupkanlah kekuranganku), warfa’ni(angkat derajatku), warzuqnii(berikan aku rezeki) Wahdinii (beri aku petunjukMU), wa ‘aafinii (sehatkan aku) wa’fu ‘annii(dan berikan aku keampunanMU) .. Tuh, keren kan? .. makanya kalo sholat ya dihayati setiap bacaannya, tertib setiap gerakannya .. karena semua yang kita baca disetiap gerakannya itu mengandung arti yang mencakup seluruh keinginan dan kebutuhan kita sebagai seorang hamba dihadapanNya.
Sholat buru2.. bacaan gak ngerti, apalagi memahami artinya.. setelah salam langsung bangkit, ya jangan salahkan DIA kalo setiap permintaan gak juga dikabulkan. Bayangin aja kalo kita lagi menghadap boss, mau minta ini-itu.. tapi ngomongnya langsung kayak peluru yang dibombardir tanpa titik koma, begitu selesai langsung balik badan, pulang! Si Boss? ngerti juga nggak, gimana mau bilang Iya?
Apa lagi yaa ..
ke 6 ..
Memiliki kendaraan yang menyenangkan juga masuk kategori kebahagiaan dunia.
Kaya, keren, pinter, duit banyak .. tapi setiap 1 meter mobilnya mogok, dret det ditengah jalan. Setiap hari selalu begitu .. Beli lagi baru, begitu juga. Naik sepeda ban kempes. Naik motor giginya keras dan stangnya kaku, Naik mobil mogok dan berasap melulu. Jadi langganan telat, padahal jalanan gak macet. Kira-kira masih bisa senyum gak? hehehehe .. bayangin sendiri deh!
Pada zaman dahulu, Rasululloh saw dan para sahabat juga saling membanggakan kendaraan masing2 lho.. Ya kalo disesuaikan dengan zamannya, tentunya masa itu yang dibanggakan adalah tunggangan yang kuat alias kuda.
Setiap selesai sholat Jum’at, beliau dengan para sahabat berkumpul disatu tempat untuk balapan kuda. Tuh… Rasululloh saw, baginda kita .. seorang manusia mulia, yang selalu terjaga .. bahkan masih bisa melakukan lomba pacuan kuda. Maka, jangan sampai deh ya menganggap bahwa Nabi saw hanya akrab dengan penderitaan saja. Tanpa pernah sama sekali memikirkan yang namanya berolahraga.
Selanjutnya?
yang ke 7 ..
yaitu Pasangan Yang Menyenangkan
Panduan dalam memilih pasangan yang baik sudah disabdakan oleh Nabi kita, Muhammad saw .. Yaitu mempertimbangkan 4 unsur, 1. Kecantikan/ketampanannya, 2. Keturunannya, 3. Kekayaannya, dan 4. Agamanya, tapi utamakanlah Agamanya dahulu.
Mau dapet pasangan yang baik? mulai dulu dari memperbaiki diri sendiri. Karena Allah sudah berjanji bahwa Laki-laki yang baik hanya untuk wanita yang baik. Begitu juga sebaliknya .. [QS An-Nuur:26]
Mau tau juga do’a apa yang sebaiknya diamalin sejak sekarang, terutama buat yang masih menjomblo ^ ^ … Gak lain dan gak bukan adalah …
“Robbanaa Hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyatinaa qurrota a’yun, waja’alnaa lil muttaqiina imaamaa”
Ya Allah, karuniakan dari pasangan-pasangan kami dan anak keturunan kami, penyejuk pandangan mata bagi kami. Dan jadikanlah kami contoh bagi orang-orang yang bertakwa
Dan akhirnya, sampailah kita pada kebahagiaan dunia yang ke 8 .. d last but not least ^ ^ Nama Baik adalah termasuk dari kebahagiaan yang jika kita miliki, maka sudah sepatutnya kita mensyukurinya ..
Kaya, Banyak amal, banyak keturunan, sarjana semua, kendaraan model sekarang .. dan pasangan yang ganteng/cantik, tapi … nama kita jadi buah bibir sekecamatan .. mending yang dijadiin buah itu yang baik-baik, .. lha kalo yang diomongin sampai sekecamatan itu adalah aib kita? hhhh… syereemm bangett .. gak ada artinya apa yang sudah kita raih, kalau keberadaan kita hanya menjadi gunjingan teman, maupun kerabat .. apalagi tetangga.
2 hal terindah adalah Beriman pada Allah Dan Bermanfaat bagi sesama Setujuh? … yuk marrriii .. saling nasehat menasehati dalam kebenaran, juga dalam kesabaran. Saling menjaga kehormatan .. jangan saling menelanjangi, apalagi telanjang beneran …
Akhirul kalaam .. do’a dulu yuk ..
Ya Allah, kumohon padaMu 4 hal…. Dan aku berlindung padaMu dari 4 hal…
Aku mohon 4 hal padaMu:
- Lisan yang selalu berdzikir,
- Hati yang selalu bersyukur,
- Badan yang selalu bersabar,
- Dan… pasangan yang mau membantu urusanku dunia dan akhirat.
Aku berlindung padaMu dari 4 hal:
- Anak yang memperbudak aku (menjadi tuan atasku),
- Harta yang membawa bencana bagiku,
- Tetangga yang bila melihat kebaikan dariku, dia diam saja dikarenakan iri atas kebaikan yang kuperoleh. Namun jika melihat keburukan dariku, dia menyebarkannya.
- Pasangan yang membuatku beruban (Tua) sebelum waktunya.
Amiinn Yaa Robbal ‘aalamiin .. Wallohu a’lam bishshowaab ..
WelcoMe ^_^
Tak seperti bintang dilangit, tak seperti indah pelangi..karena diriku bukanlah mereka..ku apa adanya..menjadi diriku dengan segala kekurangan, menjadi diriku atas kelebihanku (Edcoustic)
Sabtu, September 03, 2011
Rabu, Maret 02, 2011
BacaLah ^^
Engkau mesti berhati-hati dengan jebakan setan. Setan suka mendorong dirimu untuk berniat melakukan amal saleh. Namun, dia berusaha menghalangimu untuk melaksanakannya secara nyata. ( Tsabit Al-Bannani )
******
“Muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga”. Wacks! Waow! Enak betul! Muluuus. Lurruus. Hidup tanpa kerikil dan tanpa cacat cela. Udah mah masa mudanya hidup berfoya-foya, usia senjanya bergelimang harta, eh ujung-ujungnya masuk surga. Ngarep!
Padahal, hidup ini ibarat rollercoaster pren. Kadang diatas, sesaat kemudian di bawah. Diuji dengan kenikmatan, diuji pula dengan keterbatasan. Ujian juga hinggap dalam keimanan diri kita. Boleh jadi hari ini kita bisa jaga diri dari dosa, tapi besoknya keseleo bikin maksiat. Yahh…. begitulah rotasi kehidupan. Kalau tidak punya pegangan yang erat, bisa limbung terus kepeleset deh. Gubrak!
Nyaris ngga ada satu pun manusia di atas bumi ini yang terbebas dari noktah dosa, kecuali nabi dan rasul yang ma’sum. Tapi kebanyakan anak muda jaman sekarang pada malas mikirin dosa-pahala. ”Udah Bro, nyante aje lagi. Namanya juga anak muda” kata setan ngomporin. Setan bikin angan-angan kita panjang. Mentang-mentang masih seger buger, seolah bakal hidup awet muda bin sehat sampe seribu tahun lagi. Mode lebay: on!
Nikmat yang menipu
Hari gini, banyak orang yang enjoy nyemplung dalam kolam kemaksiatan sebagai cerminan kebahagiaan hidup. Jauh dari nilai-nilai agama sehingga bisa tertawa-tawa bin having fun. Padahal, mereka yang hidup dalam kemaksiatan merasakan kenikmatan semu lho. Kupingnya termatakan rayuan gombal setan. Mata dan hatinya udah silau oleh fatamorgana kesenangan dunia. Keliatannya bahagia, ternyata bergelimang dosa.
Sesungguhnya orangnya yang merasakan nikmat semu tidak menyadari hakikat nikmat itu sendiri. Contohnya gini nih: kalau kita ngeliat ada orang yang keliatannya lagi makan enak, lahaaaappp banget. Ehh, ternyata pas kita lihat santapannya, ternyata orang tersebut lagi makan nasi basi berjamur dengan bau tengik yang menyengat. Iiih….jijay tralala-trilili deh. So, apa kamu yakin itu santapan enak? Apa masih berpikir mengikuti jejaknya untuk makan nasi basi juga? Hmm…kayanya cuma orang ngga waras yang makan gituan dengan enaknya sambil tersenyum-senyum.
Begitu juga dengan kenikmatan semu. Sering tuh ya, kita lihat dunia artis gemerlapan, penuh nikmat, kaya raya, tampang okey dan jadi pusat perhatian semua orang namun jauh di dasar hatinya seperti ada ’yang kurang’. Jadi teringat lagunya Britney Spears yang jadul punya berjudul ’Lucky’ yang liriknya bikin miris: ’she so lucky, she is star but she cry in lonely heart thinking, if there’s nothing missing in my life then why do this tears come at night’. Ya sih kelihatannya beruntung, tapi seringnya hatinya kosong dan jadi deh nangiiiiissss Bombaiiii sebab minimnya makna hidup dalam hatinya. Catet tuh!
Bisikan Setan Penghambat Taubat
Penyesalan dan pengakuan atas kesalahan adalah hal yang wajib ada di hati orang-orang yang bertaubat. Yaiyalahhh…. Kalau ngga ngerasa salah apa-apa, gimana ceritanya timbul keinginan untuk menebus kesalahan?! Sesal di dunia bernama taubat, tapi sesal di akhirat ngga ada gunanya. Sesal di ujung umur? Ehhhh ehhh…. yakin tuh masih sempat?! Kematian geto loh, siapa yang tau kapan datangnya.
Sesungguhnya setan tidak suka jika manusia mendapat cinta dan ridla dari Rabb-nya. Dia berusaha menjebak manusia ke dalam kemaksiatan, tindakan keji, dan berkata tentang Allah tanpa ilmu. Harapannya, agar mereka menjadi temannya di neraka yang menyala-nyala.
Begitu juga terhadap orang yang sudah terjerumus ke dalam lembah kemaksiatan dan ingin keluar darinya. Setan nggak pernah tinggal diam. Dia menggunakan berbagai cara dan tipu muslihat agar mereka tetap dalam lembah maksiat. Setan bisa menggodanya dengan menanamkan perasaan bahwa dirinya sangat kotor, dosanya bertumpuk-tumpuk dan tak terampuni lagi. Jadi ngerasa nggak pede untuk tobat. Sesekali dengan membisikkan tipuan bahwa Allah Maha penerima taubat dan Maha pengampun, kapan saja bertaubat Allah senantiasa membuka pintu-Nya. Akhirnya ia memandang mudah masalah taubat, menggampangkannya, dan menunda-nundanya sehinga ia tak pernah bertaubat karena ajal dahulu menjemput.
Ya, kadang setan bilang dengan rayuan mautnya:”Udah deh Bro’, ngapain juga taubat… masih banyak juga dosa Si Fulan, elo mah kecil. Ngga usah khawatir”. Sehingga manusia pun tak menyegerakan taubat yang mulia.
Ibnu Mas’ud radliyallah ‘anhu berkata:
“Sesungguhnya seorang mukmin dalam melihat dosanya, seolah-olah ia berada di bawah gunung, yang takut akan menimpanya. Dan sungguh seorang fajir melihat dosanya seperti lalat yang hinggap di hidungnya, lalu ia berkata ’seperti ini?’, maka lalat itupun terbang.” (HR. Al-Bukhari no. 5833; al Tirmidzi no. 2421; Ahmad no. 3446)
Di lain kesempatan, setan memprovakasi manusia dengan bisikan provokatif yang bikin diri ini berputus asa pada rahmat Allah. Padahal terkait hal ini, sudah ada sebuah seruan manjur yang datangnya dari Allah sendiri agar kita giat dalam jalan taubat.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya:
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman yang artinya: “Hai anak Adam, sungguh selama engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, Aku akan mengampunimu sebanyak apapun dosamu dan aku tidak perduli. Hai anak Adam, kalau seandainya dosamu mencapai setinggi langit, kemudian engkau beristighfar kepada-Ku, akan aku ampuni dosamu dan aku tidak perduli. Hai anak Adam, sungguh kalau kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi, kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam kondisi tidak melakkan syirik, pasti aku akan mendatangkan ampunan sebanyak itu juga.” (HR. At-Tirmidzi,
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
Ngomong-ngomong soal orang yang ‘takut ama dosa’, jadi teringat satu kisah mengharukan tentang seorang pemuda ahli maksiat di jaman Imam Malik. Imam Malik bin Dinar mengajari kita dalam bagian ini tentang seorang pemuda kecil di waktu haji, dengan bertutur: “Ketika kami mengerjakan ibadah haji, kami mengucapkan talbiyah dan berdoa kepada Allah, tiba-tiba aku melihat pemuda yang masih sangat muda usianya memakai pakaian ihram menyendiri di tempat penyendiriannya tidak mengucapkan talbiyah dan tidak berdzikir mengingat Allah seperti orang-orang lainnya. Aku mendatanginya dan bertanya, ‘mengapa dia tidak mengucapkan talbiyah ?’”
Dia menjawab, “Apakah talbiyah mencukupi bagiku, sedangkan aku sudah berbuat dosa dengan terang-terangan. Demi Allah! Aku khawatir bila aku mengatakan labbaik maka malaikat menjawab kepadaku, ‘tiada labbaik dan tiada kebahagiaan bagimu’. Lalu aku pulang dengan membawa dosa besar.”
Aku bertanya kepadanya, “Sesungguhnya kamu memanggil yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Dia bertanya, “Apakah kamu menyuruhku untuk mengucapkan talbiyah?” Aku menjawab, “Ya.”
Kemudian dia berbaring di atas tanah, meletakkan salah satu pipinya ke tanah mengambil batu dan meletakkannya di pipi yang lain dan mengucurkan air matanya sembari berucap, “Labbaika Allaahumma labbaika, sungguh telah kutundukkan diriku kepada-Mu dan badan telah kuhempaskan di hadapan-Mu.”Lalu aku melihatnya lagi di Mina dalam keadaan menangis dan dia bekata, “Ya Allah, sesungguhnya orang-orang telah menyembelih kurban dan mendekatkan diri kepada-Mu, sedangkan aku tidak punya sesuatu yang bisa kugunakan untuk mendekatkan diri kepadamu kecuali diriku sendiri, maka terimalah pengorbanan diriku.” Kemudian dia pingsan dan tersungkur mati. Akupun mohon kepada Allah agar Dia mau menerima amal ibadah dan pertobatannya.
Wuihh… Subhanallah banget. Ketika rasa malu akibat dosa-dosa telah merasuki seseorang, maka rasa malu itu pun jadi kekuatan dan keteguhan. Menjadi dorongan bagi jiwa yang kotor untuk dibersihkan, dengan pengorbanan terbaik, termasuk jiwa sekalipun. Maka matinya menjadi kematian dalam kebaikan, keberkahan, dan sarat hikmah.
The Taste of Taubat
Sekali lagi, keengganan orang untuk menempuh jalan taubat biasanya soal ’rasa’. ’Males ah, taubat! Ribet, susah, payah, ngga ada nikmat-nikmatnya’. Sehingga mereka berpaling dan terengah-engah mengejar kenikmatan dunia yang fana. Ketahuilah wahai sahabat, nikmat orang-orang yang cinta dunia tak ubahnya seperti kenikmatan yang didapatkan oleh PKK alias Panu Kudis Kurap dari kuku-kuku yang menggaruk. Enak Mang!! Garuuukk terooosss! Padahal kuku-kuku tersebut membuat kulit berdarah, luka dan infeksi tak berdaya. Demikianlah nasib dari hati yang terpaut pada yang selain daripada Allah.
Apa sih rasanya bertaubat ?! Beruntung dan keberuntungan itulah janji Allah bagi orang yang bertaubat. Ibnu Qoyyim bilang kalau kedudukan alias manzilah dari taubat itu terletak di awal, selama perjalanan taubat dan di akhir dari perbuatan tersebut untuk kembali kepada Allah.
Sesuai firman Allah yang artinya:
’Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung’ (QS. An-Nur:31)
Sebuah ilustrasi orang yang bertubat sama dengan seorang yang selamat dari kebakaran. Api menyala-nyala membakar rumah dan seisinya. Rumah tersebut amat mewah dengan perabotan yang mahal luar biasa. Namun semewah apa pun rumah tersebut, tak ada yang membuatnya bertahan dan rela ikut terbakar. Maka orang tersebut sekuat tenaga meraih pintu dan jalan keluar untuk selamat dari bencana kebakaran. Betapa ia merasa beruntung dan takkan pernah sudi mati di dalamnya. Begitu pula halnya orang-orang yang bertaubat. Tak penting berapa manis dan banyak godaan yang mengajaknya untuk bertahan dalam kemaksiatan, yang pasti dia tidak sudi ’terbakar’ bersama kemaksiatan. Maka beruntunglah orang-orang yang diselamatkan tersebut.
Ketahuilah sahabat, jadikanlah jalan-jalan iman dan taubat senikmat coklat. Manissss….. rasa manis sejak gigitan pertama. Sensasi nikmatnya menjalar ke otak dan memberikan efek ketagihan untuk dinikmati sampai ludes. Mulailah dengan mengenal Islam lebih dalam. Nikmati bacaan-bacaan Islami (seperti buletin remaja bukamata kueren ini..hehehe) yang menggugah perasaan dan pemikiran.
Dongkrak kedekatan kita dengan Allah swt dalam shalat wajib yang on time plus ibadah sunnah lainnya. Abis itu, karantina perasaan alergi bin gengsi untuk hadir dalam pengajian mingguan biar akidah dan iman kita tetep terjaga dari bisikan syetan. Udah deh, jangan tawar-tawar lagi jalan taubat yang manis ini. Tinggalkan maksiat, raih kemuliaan hamba yang taat. Berangkaaat!
Footnote: Ya ALLAH,.. segala perkara datangnya dari-Mu. Yang tampak, maupun yang tersembunyi. Betapa hina aku tanpa ampunan-Mu. Ya Rabb…. Kepada-Mu, aku kembali.
(Buat teman-teman, semoga bermanfaat. Dan jadi ladang pahala buat saya yang banyak dosa ini. Mohon doanya)
******
“Muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga”. Wacks! Waow! Enak betul! Muluuus. Lurruus. Hidup tanpa kerikil dan tanpa cacat cela. Udah mah masa mudanya hidup berfoya-foya, usia senjanya bergelimang harta, eh ujung-ujungnya masuk surga. Ngarep!
Padahal, hidup ini ibarat rollercoaster pren. Kadang diatas, sesaat kemudian di bawah. Diuji dengan kenikmatan, diuji pula dengan keterbatasan. Ujian juga hinggap dalam keimanan diri kita. Boleh jadi hari ini kita bisa jaga diri dari dosa, tapi besoknya keseleo bikin maksiat. Yahh…. begitulah rotasi kehidupan. Kalau tidak punya pegangan yang erat, bisa limbung terus kepeleset deh. Gubrak!
Nyaris ngga ada satu pun manusia di atas bumi ini yang terbebas dari noktah dosa, kecuali nabi dan rasul yang ma’sum. Tapi kebanyakan anak muda jaman sekarang pada malas mikirin dosa-pahala. ”Udah Bro, nyante aje lagi. Namanya juga anak muda” kata setan ngomporin. Setan bikin angan-angan kita panjang. Mentang-mentang masih seger buger, seolah bakal hidup awet muda bin sehat sampe seribu tahun lagi. Mode lebay: on!
Nikmat yang menipu
Hari gini, banyak orang yang enjoy nyemplung dalam kolam kemaksiatan sebagai cerminan kebahagiaan hidup. Jauh dari nilai-nilai agama sehingga bisa tertawa-tawa bin having fun. Padahal, mereka yang hidup dalam kemaksiatan merasakan kenikmatan semu lho. Kupingnya termatakan rayuan gombal setan. Mata dan hatinya udah silau oleh fatamorgana kesenangan dunia. Keliatannya bahagia, ternyata bergelimang dosa.
Sesungguhnya orangnya yang merasakan nikmat semu tidak menyadari hakikat nikmat itu sendiri. Contohnya gini nih: kalau kita ngeliat ada orang yang keliatannya lagi makan enak, lahaaaappp banget. Ehh, ternyata pas kita lihat santapannya, ternyata orang tersebut lagi makan nasi basi berjamur dengan bau tengik yang menyengat. Iiih….jijay tralala-trilili deh. So, apa kamu yakin itu santapan enak? Apa masih berpikir mengikuti jejaknya untuk makan nasi basi juga? Hmm…kayanya cuma orang ngga waras yang makan gituan dengan enaknya sambil tersenyum-senyum.
Begitu juga dengan kenikmatan semu. Sering tuh ya, kita lihat dunia artis gemerlapan, penuh nikmat, kaya raya, tampang okey dan jadi pusat perhatian semua orang namun jauh di dasar hatinya seperti ada ’yang kurang’. Jadi teringat lagunya Britney Spears yang jadul punya berjudul ’Lucky’ yang liriknya bikin miris: ’she so lucky, she is star but she cry in lonely heart thinking, if there’s nothing missing in my life then why do this tears come at night’. Ya sih kelihatannya beruntung, tapi seringnya hatinya kosong dan jadi deh nangiiiiissss Bombaiiii sebab minimnya makna hidup dalam hatinya. Catet tuh!
Bisikan Setan Penghambat Taubat
Penyesalan dan pengakuan atas kesalahan adalah hal yang wajib ada di hati orang-orang yang bertaubat. Yaiyalahhh…. Kalau ngga ngerasa salah apa-apa, gimana ceritanya timbul keinginan untuk menebus kesalahan?! Sesal di dunia bernama taubat, tapi sesal di akhirat ngga ada gunanya. Sesal di ujung umur? Ehhhh ehhh…. yakin tuh masih sempat?! Kematian geto loh, siapa yang tau kapan datangnya.
Sesungguhnya setan tidak suka jika manusia mendapat cinta dan ridla dari Rabb-nya. Dia berusaha menjebak manusia ke dalam kemaksiatan, tindakan keji, dan berkata tentang Allah tanpa ilmu. Harapannya, agar mereka menjadi temannya di neraka yang menyala-nyala.
Begitu juga terhadap orang yang sudah terjerumus ke dalam lembah kemaksiatan dan ingin keluar darinya. Setan nggak pernah tinggal diam. Dia menggunakan berbagai cara dan tipu muslihat agar mereka tetap dalam lembah maksiat. Setan bisa menggodanya dengan menanamkan perasaan bahwa dirinya sangat kotor, dosanya bertumpuk-tumpuk dan tak terampuni lagi. Jadi ngerasa nggak pede untuk tobat. Sesekali dengan membisikkan tipuan bahwa Allah Maha penerima taubat dan Maha pengampun, kapan saja bertaubat Allah senantiasa membuka pintu-Nya. Akhirnya ia memandang mudah masalah taubat, menggampangkannya, dan menunda-nundanya sehinga ia tak pernah bertaubat karena ajal dahulu menjemput.
Ya, kadang setan bilang dengan rayuan mautnya:”Udah deh Bro’, ngapain juga taubat… masih banyak juga dosa Si Fulan, elo mah kecil. Ngga usah khawatir”. Sehingga manusia pun tak menyegerakan taubat yang mulia.
Ibnu Mas’ud radliyallah ‘anhu berkata:
“Sesungguhnya seorang mukmin dalam melihat dosanya, seolah-olah ia berada di bawah gunung, yang takut akan menimpanya. Dan sungguh seorang fajir melihat dosanya seperti lalat yang hinggap di hidungnya, lalu ia berkata ’seperti ini?’, maka lalat itupun terbang.” (HR. Al-Bukhari no. 5833; al Tirmidzi no. 2421; Ahmad no. 3446)
Di lain kesempatan, setan memprovakasi manusia dengan bisikan provokatif yang bikin diri ini berputus asa pada rahmat Allah. Padahal terkait hal ini, sudah ada sebuah seruan manjur yang datangnya dari Allah sendiri agar kita giat dalam jalan taubat.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya:
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman yang artinya: “Hai anak Adam, sungguh selama engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, Aku akan mengampunimu sebanyak apapun dosamu dan aku tidak perduli. Hai anak Adam, kalau seandainya dosamu mencapai setinggi langit, kemudian engkau beristighfar kepada-Ku, akan aku ampuni dosamu dan aku tidak perduli. Hai anak Adam, sungguh kalau kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi, kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam kondisi tidak melakkan syirik, pasti aku akan mendatangkan ampunan sebanyak itu juga.” (HR. At-Tirmidzi,
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
Ngomong-ngomong soal orang yang ‘takut ama dosa’, jadi teringat satu kisah mengharukan tentang seorang pemuda ahli maksiat di jaman Imam Malik. Imam Malik bin Dinar mengajari kita dalam bagian ini tentang seorang pemuda kecil di waktu haji, dengan bertutur: “Ketika kami mengerjakan ibadah haji, kami mengucapkan talbiyah dan berdoa kepada Allah, tiba-tiba aku melihat pemuda yang masih sangat muda usianya memakai pakaian ihram menyendiri di tempat penyendiriannya tidak mengucapkan talbiyah dan tidak berdzikir mengingat Allah seperti orang-orang lainnya. Aku mendatanginya dan bertanya, ‘mengapa dia tidak mengucapkan talbiyah ?’”
Dia menjawab, “Apakah talbiyah mencukupi bagiku, sedangkan aku sudah berbuat dosa dengan terang-terangan. Demi Allah! Aku khawatir bila aku mengatakan labbaik maka malaikat menjawab kepadaku, ‘tiada labbaik dan tiada kebahagiaan bagimu’. Lalu aku pulang dengan membawa dosa besar.”
Aku bertanya kepadanya, “Sesungguhnya kamu memanggil yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Dia bertanya, “Apakah kamu menyuruhku untuk mengucapkan talbiyah?” Aku menjawab, “Ya.”
Kemudian dia berbaring di atas tanah, meletakkan salah satu pipinya ke tanah mengambil batu dan meletakkannya di pipi yang lain dan mengucurkan air matanya sembari berucap, “Labbaika Allaahumma labbaika, sungguh telah kutundukkan diriku kepada-Mu dan badan telah kuhempaskan di hadapan-Mu.”Lalu aku melihatnya lagi di Mina dalam keadaan menangis dan dia bekata, “Ya Allah, sesungguhnya orang-orang telah menyembelih kurban dan mendekatkan diri kepada-Mu, sedangkan aku tidak punya sesuatu yang bisa kugunakan untuk mendekatkan diri kepadamu kecuali diriku sendiri, maka terimalah pengorbanan diriku.” Kemudian dia pingsan dan tersungkur mati. Akupun mohon kepada Allah agar Dia mau menerima amal ibadah dan pertobatannya.
Wuihh… Subhanallah banget. Ketika rasa malu akibat dosa-dosa telah merasuki seseorang, maka rasa malu itu pun jadi kekuatan dan keteguhan. Menjadi dorongan bagi jiwa yang kotor untuk dibersihkan, dengan pengorbanan terbaik, termasuk jiwa sekalipun. Maka matinya menjadi kematian dalam kebaikan, keberkahan, dan sarat hikmah.
The Taste of Taubat
Sekali lagi, keengganan orang untuk menempuh jalan taubat biasanya soal ’rasa’. ’Males ah, taubat! Ribet, susah, payah, ngga ada nikmat-nikmatnya’. Sehingga mereka berpaling dan terengah-engah mengejar kenikmatan dunia yang fana. Ketahuilah wahai sahabat, nikmat orang-orang yang cinta dunia tak ubahnya seperti kenikmatan yang didapatkan oleh PKK alias Panu Kudis Kurap dari kuku-kuku yang menggaruk. Enak Mang!! Garuuukk terooosss! Padahal kuku-kuku tersebut membuat kulit berdarah, luka dan infeksi tak berdaya. Demikianlah nasib dari hati yang terpaut pada yang selain daripada Allah.
Apa sih rasanya bertaubat ?! Beruntung dan keberuntungan itulah janji Allah bagi orang yang bertaubat. Ibnu Qoyyim bilang kalau kedudukan alias manzilah dari taubat itu terletak di awal, selama perjalanan taubat dan di akhir dari perbuatan tersebut untuk kembali kepada Allah.
Sesuai firman Allah yang artinya:
’Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung’ (QS. An-Nur:31)
Sebuah ilustrasi orang yang bertubat sama dengan seorang yang selamat dari kebakaran. Api menyala-nyala membakar rumah dan seisinya. Rumah tersebut amat mewah dengan perabotan yang mahal luar biasa. Namun semewah apa pun rumah tersebut, tak ada yang membuatnya bertahan dan rela ikut terbakar. Maka orang tersebut sekuat tenaga meraih pintu dan jalan keluar untuk selamat dari bencana kebakaran. Betapa ia merasa beruntung dan takkan pernah sudi mati di dalamnya. Begitu pula halnya orang-orang yang bertaubat. Tak penting berapa manis dan banyak godaan yang mengajaknya untuk bertahan dalam kemaksiatan, yang pasti dia tidak sudi ’terbakar’ bersama kemaksiatan. Maka beruntunglah orang-orang yang diselamatkan tersebut.
Ketahuilah sahabat, jadikanlah jalan-jalan iman dan taubat senikmat coklat. Manissss….. rasa manis sejak gigitan pertama. Sensasi nikmatnya menjalar ke otak dan memberikan efek ketagihan untuk dinikmati sampai ludes. Mulailah dengan mengenal Islam lebih dalam. Nikmati bacaan-bacaan Islami (seperti buletin remaja bukamata kueren ini..hehehe) yang menggugah perasaan dan pemikiran.
Dongkrak kedekatan kita dengan Allah swt dalam shalat wajib yang on time plus ibadah sunnah lainnya. Abis itu, karantina perasaan alergi bin gengsi untuk hadir dalam pengajian mingguan biar akidah dan iman kita tetep terjaga dari bisikan syetan. Udah deh, jangan tawar-tawar lagi jalan taubat yang manis ini. Tinggalkan maksiat, raih kemuliaan hamba yang taat. Berangkaaat!
Footnote: Ya ALLAH,.. segala perkara datangnya dari-Mu. Yang tampak, maupun yang tersembunyi. Betapa hina aku tanpa ampunan-Mu. Ya Rabb…. Kepada-Mu, aku kembali.
(Buat teman-teman, semoga bermanfaat. Dan jadi ladang pahala buat saya yang banyak dosa ini. Mohon doanya)
Selasa, Januari 04, 2011
© Maher Zain - For the Rest of My Life
For The Rest Of my Life-Maher Zain
I praise Allah for sending me you my love
You found me home and sail with me
And I`m here with you
Now let me let you know
You`ve opened my heart
I was always thinking that love was wrong
But everything was changed when you came along
OOOOO
And theres a couple words I want to say
For the rest of my life
I`ll be with you
I`ll stay by your side honest and true
Till the end of my time
I`ll be loving you.loving you
For the rest of my life
Thru days and night
I`ll thank Allah for open my eyes
Now and forever I…I`ll be there for you
I know that deep in my heart
I feel so blessed when I think of you
And I ask Allah to bless all we do
You`re my wife and my friend and my strength
And I pray we`re together eternally
Now I find myself so strong
Everything changed when you came along
OOOO
And theres a couple word I want to say
I know that deep in my heart now that you`re here
Infront of me I strongly feel love
And I have no doubt
And I`m singing loud that I`ll love you eternally
I know that deep in my heart..
Kamis, Desember 30, 2010
Muhasabah Akhir Tahun
Bismillahirrahmanirrahim......
Ya Rabb.... begitu Engkau sangat menyayangiku, Engkau tak pernah melupakanku, padahal begitu jauh aku meninggalkanmu dengan kesenangan dunia yang hanya sementara.
Ya Rabb... Kasih sayang-Mu begitu dekat denganku, hanya saja aku tak menyadarinya..bahkan disaat aku terjatuh dan tertawa bergelimang dosa.. :'(
Ya Rabb... Maafkan aku, Begitu hinanya aku....tpi aku tau begitu luas ampunan-Mu, begitu besar pintu maaf yang selalu Kau berikan kepada hamba-hambaMu..
Izinkanku tuk bertaubat ya Allah... Izinkanku mencium harumnya Surga-Mu dan Izinkan aku tu masuk kedalamnya yaa Allah yang maha pengasih dan penyayang...
Tak terasa 2010 akan berakhir...
Tahun dimana aku melewati banyak sekali cerita. dan yang paling membuatku bersyukur adalah di tahun ini aku mulai berbenah diri. Aku mulai berjilbab secara syar'i,mempelajari Islam... mencoba menata hidup yang sempat berantakan.
Aku sangat bersyukur,karena di tahun 2010 ini Allah mempertemukanku dengan saudara-saudara yang begitu ikhlas dan sabar dalam mengajariku segala tentang Islam. Subhanallah.. kini kurasakan betapa semua itu mengalir lembut dalam darahku..berirama dengan detak jantungku... ISLAM kurasakan menjadi nafasku.
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. An Nasyr: 5)
Betapa Allah tak pernah melupakan Janji-Nya.... ^__^
Mereka mengajariku betapa pentingnya dakwah....
Kini....Saat ku tahu Dakwah adalah suatu kewajiban..!!! maka aku harus melakukannya!!
walau ku tahu jalan yang akan kulalui tak mudah, akan ada banyak duri tajam yang akan mengoyak kakiku, sindiran bahkan hinaan akan tampak jelas di depan mata.. tapi tak akan membuatku goyah karena aku yakin Allah selalu menemaniku :-)
Aku jadi terigat suatu kutipan di salah satu buku favoritku "Menggenggam Bara Islam" :
" Teruslah melangkah, meski semua manusia berhenti...Teruslah melangkah meski duri tajam mngoyak kaki " (Abay Abu Hamzah)
Subhanallah.... kata-kata itu selalu memacu semangatku untuk tidak menyerah teman-teman!! ^__^
Setiap manusia pasti pernah salah. .manusia tak ada yang sempurna. Allah memberikan akal untuk kita berfikir, saat melakukan salah ingatlah Allah! betapa pedih siksa neraka itu! begitu pula saat diri ini senang, Ingatlah Allah yang telah memberikan nikmat itu :-)
Janganlah pernah berkecil hati saat sedang di uji oleh Allah.. karena itu membuktikan betapa Allah care dan sayang pada kita....Afwan teman-teman (hmmmmmmm jadi laruutt nicchh) hehe...
berubahlah mnjadi diri yang lebih baik.. diri yang menghambakan diri hanya pada-Nya...
Kuingin menutup lembar 2010 ini dengan senyuuuuuuummmm ^__^,
Allah... aku mencintai-Mu
Allah... aku merindukan-Mu
Allah... jadikanlah aku hamba yang selalu bersyukur pada-MU!
Kuingin 2011 menjadi jalan dakwah untuk keluargaku.... Insya Allah, kuingin berjuang.... berdakwah bersama suamiku kelak, dan berperang melawan kapitalisme!! Aamin ya Allah..
Wassalam..
--Catatan di penghujung tahun--
Rabu, Desember 22, 2010
Resep Cinta Ibnu Athaillah
telah lama... cinta tersasar... dari cinta yang suci....telah lama... cinta tersisih... dari cinta hakiki......kerna sekian lamanya..... manusia, dibuai cinta nafsu sering berubah... tidak menentu seperti pantai... dipukul ombak...
siapa sih yang tidak pernah jatuh cinta, sedangkan perasaan mencintai dan dicintai adalah fitrah manusia. tetapi, pada kadar tertentu, ada rasa cinta yang bisa membuat seseorang mabuk kepayang. bisa membuat seseorang merana, tersiksa sampai setengah gila. cinta yang membuatnya menderita itu semakin membuat jiwanya rapuh, membobol benteng keimanan, menangis air mata darah, sampai menghalalkan segala cara untuk bisa berdekatan terus dengan orang yang dicintainya.
Itu adalah sebagian kecil tanda-tanda dari penyakit cinta. ya, penyakit cinta, sebab cinta sejati itu menyembuhkan, bukan menyakitkan.
Inilah resep cinta dari Ibnu Athaillah: tidak ada yang bisa mengusir syahwat atau kecintaan pada kesenangan duniawi selain rasa takut kepada Allah yang menggetarkan hati, atau rasa rindu kepada Allah yang membuat hati merana.
contoh: http://myquran.org/forum/index.php/topic,23237.0.htmlHampir semua orang yang pernah jatuh cinta merasakan apa yang dirasakannya. Dan perasaan itu tidak akan bisa kaukeluarkan, kauusir dari dalam hati, kecuali jika kamu memiliki 2 hal:
1. rasa cinta kepada Allah yang luar biasa, yang menggetarkan hatimu. sehingga ketika yang ada di hatimu adalah Allah, yang lain dengan sendirinya menjadi kecil dan terusir.
2. rasa rindu kepada Allah yang dahsyat sampai hatimu merasa merana. jika kau merasa merana karena rindu kepada Allah, kau tidak mungkin merana karena rindu kepada yang lain. jika kau sudah sibuk memikirkan Allah, kau tidak akan sibuk memikirkan yang lain.
saat hati seseorang miskin oleh cinta dan rindu kepada Allah, maka hati itu akan dijajah oleh cinta dan rindu pada yang lain. Itulah yang membuatmu tersiksa. Mencintai makhluk itu sangat berpeluang untuk menemui kehilangan. Kebersamaan dengan makhluk itu juga berpeluang mengalami perpisahan. Hanya cinta kepada Allah yang tidak. Jika kau mencintai seseorang ada dua kemungkinan; diterima atau ditolak. Jika ditolak pasti sakit rasanya. Namun jika kau mencintai Allah pasti diterima. Jika kau mencintai Allah, engkau tidak akan pernah merasakan kehilangan. Tak akan ada yang merebut Allah yang kaucintai itu dari hatimu. Tak akan ada yang merampas Allah. jika kau bermesraan dengan Allah, hidup bersama Allah, kau tidak akan pernah berpisah dengannya. Allah akan setia menyertaimu. Allah tidak akan berpisah darimu, kecuali kamu sendiri yang berpisah dari-Nya. Cinta yang paling membahagiakan dan menyembuhkan adalah cinta kepada Allah 'Azzawajalla.
Wallahua'lam bishawwab
siapa sih yang tidak pernah jatuh cinta, sedangkan perasaan mencintai dan dicintai adalah fitrah manusia. tetapi, pada kadar tertentu, ada rasa cinta yang bisa membuat seseorang mabuk kepayang. bisa membuat seseorang merana, tersiksa sampai setengah gila. cinta yang membuatnya menderita itu semakin membuat jiwanya rapuh, membobol benteng keimanan, menangis air mata darah, sampai menghalalkan segala cara untuk bisa berdekatan terus dengan orang yang dicintainya.
Itu adalah sebagian kecil tanda-tanda dari penyakit cinta. ya, penyakit cinta, sebab cinta sejati itu menyembuhkan, bukan menyakitkan.
Inilah resep cinta dari Ibnu Athaillah: tidak ada yang bisa mengusir syahwat atau kecintaan pada kesenangan duniawi selain rasa takut kepada Allah yang menggetarkan hati, atau rasa rindu kepada Allah yang membuat hati merana.
contoh: http://myquran.org/forum/index.php/topic,23237.0.htmlHampir semua orang yang pernah jatuh cinta merasakan apa yang dirasakannya. Dan perasaan itu tidak akan bisa kaukeluarkan, kauusir dari dalam hati, kecuali jika kamu memiliki 2 hal:
1. rasa cinta kepada Allah yang luar biasa, yang menggetarkan hatimu. sehingga ketika yang ada di hatimu adalah Allah, yang lain dengan sendirinya menjadi kecil dan terusir.
2. rasa rindu kepada Allah yang dahsyat sampai hatimu merasa merana. jika kau merasa merana karena rindu kepada Allah, kau tidak mungkin merana karena rindu kepada yang lain. jika kau sudah sibuk memikirkan Allah, kau tidak akan sibuk memikirkan yang lain.
saat hati seseorang miskin oleh cinta dan rindu kepada Allah, maka hati itu akan dijajah oleh cinta dan rindu pada yang lain. Itulah yang membuatmu tersiksa. Mencintai makhluk itu sangat berpeluang untuk menemui kehilangan. Kebersamaan dengan makhluk itu juga berpeluang mengalami perpisahan. Hanya cinta kepada Allah yang tidak. Jika kau mencintai seseorang ada dua kemungkinan; diterima atau ditolak. Jika ditolak pasti sakit rasanya. Namun jika kau mencintai Allah pasti diterima. Jika kau mencintai Allah, engkau tidak akan pernah merasakan kehilangan. Tak akan ada yang merebut Allah yang kaucintai itu dari hatimu. Tak akan ada yang merampas Allah. jika kau bermesraan dengan Allah, hidup bersama Allah, kau tidak akan pernah berpisah dengannya. Allah akan setia menyertaimu. Allah tidak akan berpisah darimu, kecuali kamu sendiri yang berpisah dari-Nya. Cinta yang paling membahagiakan dan menyembuhkan adalah cinta kepada Allah 'Azzawajalla.
Wallahua'lam bishawwab
Selasa, Desember 21, 2010
Dear Allah...
Aku tahu Kau mencintaiku,
Aku pun mencintaiMu,
Allah sayang…
Jika menjadi seorang wanita menjadikanku hambaMu yang luar biasa dan Engkau ridha,
maka ajari aku menjadi seorang wanita shalehah
Jika menjadi seorang anak perempuan menjadikan aku berkah untuk keluargaku,
jadikan aku anak perempuan yang akan membawa keluargaku menuju cintaMu dan ridhaMu
Jika menjadi seorang wanita menjadikanku mulia,
jadikan aku wanita yang tangguh
Jika menjadi seorang istri menjadikan Engkau ridha terhadapku,
anugrahkan aku cinta seseorang yang mencintaiMu
Jika menjadi seorang Ibu aku diberi kesempatan untuk mengasuh pembela2 agamamu,
jadikan aku menjadi seorang Ibu yang hebat dan penyayang
Allah… Jika menjadi seorang wanita aku bisa melakukan dan mendapatkan itu semua,
aku rido ya Allah…dan aku berbahagia atas anugrahMu
Allah… Sungguh Kau baik sekali…
Allah…. Jika mencintai menjadikan aku lebih ikhlas…
Jika mencintai menjdaikan aku lebih berpandangan luas
Jika mencintai menjadikan aku seorang yang pembelajar
Jika mencintai menjadikan aku dicintai olehMu
Ajari aku cinta itu ya Allah….
*Love You so much…muah,muah,muah…. ( > o < )P*
Allah dengan kesungguhanku aku benar-benar ingin mencintaiMu, benar-benar ingin menjadi hambaMu yang luar biasa…..
Aku pun mencintaiMu,
Allah sayang…
Jika menjadi seorang wanita menjadikanku hambaMu yang luar biasa dan Engkau ridha,
maka ajari aku menjadi seorang wanita shalehah
Jika menjadi seorang anak perempuan menjadikan aku berkah untuk keluargaku,
jadikan aku anak perempuan yang akan membawa keluargaku menuju cintaMu dan ridhaMu
Jika menjadi seorang wanita menjadikanku mulia,
jadikan aku wanita yang tangguh
Jika menjadi seorang istri menjadikan Engkau ridha terhadapku,
anugrahkan aku cinta seseorang yang mencintaiMu
Jika menjadi seorang Ibu aku diberi kesempatan untuk mengasuh pembela2 agamamu,
jadikan aku menjadi seorang Ibu yang hebat dan penyayang
Allah… Jika menjadi seorang wanita aku bisa melakukan dan mendapatkan itu semua,
aku rido ya Allah…dan aku berbahagia atas anugrahMu
Allah… Sungguh Kau baik sekali…
Allah…. Jika mencintai menjadikan aku lebih ikhlas…
Jika mencintai menjdaikan aku lebih berpandangan luas
Jika mencintai menjadikan aku seorang yang pembelajar
Jika mencintai menjadikan aku dicintai olehMu
Ajari aku cinta itu ya Allah….
*Love You so much…muah,muah,muah…. ( > o < )P*
Allah dengan kesungguhanku aku benar-benar ingin mencintaiMu, benar-benar ingin menjadi hambaMu yang luar biasa…..
Langganan:
Postingan (Atom)